Laman

Rabu, 14 Oktober 2015

Menyelam Di Pulau Kotok

Pengalaman melelahkan saat menyelam dan akhirnya kami kembali ke pesantren. Beberapa teman saya ada yang tetap tinggal di dermaga untuk menonton matahari terbenam. Setelah makan malam selesai, kita dituntut untuk melakukan tes tertulis. Tes tertulis sangat sulit. Selain pengetahuan dasar tentang kemampuan menyelam juga beberapa pertanyaan tentang hukum fisika. Hasil wal membuat kita semua bingung karena harus melawan semua nomor hahahaha. Setelah bekerja ujian tertulis dan kemudian kami bermain werewolf sampai pagi. Permainan terbukti membuat hubungan kita lebih intim dan tahu setiap karakter. Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk berada di pulau, yang cukup bagus. Aku baru saja gambar yang menarik sehingga Anda dapat membuat materi tertulis di balapan terakhir. daiving di Pulau Kotok tidak kita harus membawa peralatan sendiri.


Keesokan harinya saya merasa lebih percaya diri karena tubuh dapat mengatur daya apung di dasar laut. Pada saat itu saya merasa baik sekali sebagai mengambang di laut sambil menonton pemandangan pantai yang menakjubkan. Mulai dari karang, anemon up ikan kecil tidak tahu nama dan jenis. menikmati pernah tinggal di sebuah pulau yang bersih, aman dan tenang. Selain itu, kita juga teman-teman tambahan baru. Para tamu Pulau Kotoka didominasi oleh orang asing. Itu membuat saya malu kemudian kepedulian terhadap lingkungan sangat tinggi. Misalnya, tidak sampah baik di pulau atau di pantai. Nikmati keindahan laut yang tak berujung.

Meskipun biaya yang lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang masih ingin menaklukkan ketinggian Jembatan Cinta Pulau Tidung. Bagi saya, setelah mengetahui sukacita keindahan bawah laut membuat saya tidak ingin pergi naik gunung lagi. Sejak ada gunung besar. Komuni kami selama 2 hari 1 malam itu begitu singkat. Suasana lebih intim karena kami seperti saudara. Baik instruktur, penyelenggara, sponsor dan mitra.

1 komentar: